GEMPA BUMI BAGIAN DARI SESAR SUMATERA


                                                            Nurul Hikmah Saputri
                            Prodi Teknik Geofisika Jurusan Teknik Kebumian, Fakultas Teknik,
                                                           Universitas Syiah Kuala
      Patahan Sumatera adalah bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatera dari utara ke selatan, yang dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung dengan bidang vertikal dan pergerakan lateral menganan (dextral-strike slip). Patahan inilah yang membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini. Di daerah Sumatera diakomodasikan oleh sebuah sesar besar yang dikenal dengan Sesar Sumatera, sesar ini sangat aktif dan berupa strike-slip (sesar geser). Zona sesar ini membentang sepanjang sisi barat Pulau Sumatera, yang tentu saja sering menimbulkan bahaya seismik karena sesar ini melewati kawasan yang padat penduduk. Pola bidang sesar yang terbentuk didaerah sekitar zona subduksi adalah dip-slip yang mempunyai pengaruh lebih besar untuk menimbulkan sumber gempa yang mempunyai magnitudo besar.
      Sesar Sumatera menyebabkan terjadinya gempa di darat yang disebabkan karena pelepasan energi di sesar/patahan Semangko yang terjadi apabila sesar tersebut teraktifkan kembali dengan bergesernya lapisan batuan di sekitar zona sesar tersebut. Pergerakan sesar yang merupakan salah satu sesar teraktif di dunia ini diyakini disebabkan oleh desakan lempeng India-Australia ke dalam lempeng Eurasia. Setiap patahan aktif mempunyai kecepatan gerak tertentu, seperti patahan aktif Sumatera mempunyai kecepatan gerak dari 2.5 mm/tahun di Selatan kemudian bertambah cepat ke utara menjadi sekitar 30 mm/tahun di Utara. Kecepatan gerak dari patahan aktif ini menentukan perioda ulang gempa, yang menunjukkan semakin cepat geraknya maka akan semakin sering gempa terjadi.
      Saat pengumpulan energi di patahan terjadi, ini berarti dalam waktu lama tidak akan terjadi gempa besar. Di sepanjang Patahan Sumatera ini terdapat pula ribuan patahan kecil yang  juga dapat mengakibatkan rawan gempa. Seperti halnya gempa laut, gempa darat di Sumatera biasanya juga cukup besar dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Bahaya utama gempa yang harus ditanggulangi ada dua yaitu bahaya akibat pergerakan di sepanjang jalur patahan ketika gempa bumi dan bencana akibat goncangan gempa bumi.
      Pulau sumatera yang berada di zona subduksi sekaligus dua sesar besar yang melintang sepanjang pulau sumatera membuat pulau ini menjadi rawan gempa. Keberadaan patahan sumatera menjadi ancaman bencana gempa di sekitar wilayahnya, terutama untuk wilayah dengan populasi yang padat.
      Bencana seperti gempa bumi membuat kerusakan yang cukup besar terlihat bahwa kerusakan yang terjadi paling banyak ada di lokasi jalur rekahan patahan dan disekitarnya. Bukan hanya karena efek goncangan saja yang menyebabkan bangunan dan rumah-rumah ambruk tetapi juga karena efek pergerakan disepanjang rekahan patahan tersebut. Maka kita memerlukan peraturan khusus untuk wilayah yang persis dilalui jalur rekahan gempa ini. Di California misalnya, zona 20 meter di kanan-kiri jalur patahan aktif biasanya dilarang untuk mendirikan rumah-rumah dan bangunan, apalagi bangunan umum seperti sekolah-sekolah dan rumah sakit.
      Tidak banyak yang menyadari bahwa gempa bumi bukan menjadi penyebab utama timbulnya korban ketika terjadi gempa, tetapi bangunan dan infrastruktur yang tidak tahan gempa yang menjadi penyebabnya. Dampak kerusakan itu akan dialami paling besar oleh daerah yang berada dekat dengan sumber gempa. Oleh karena itu, kita harus mengenali potensi adanya sumber gempa (yaitu sesar) di suatu wilayah untuk dapat membantu dalam perencanaan wilayah tersebut. Jadi, ketika terjadi gempa, masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko timbulnya korban jiwa.
      Selama ini jalur sesar aktif di sepanjang sesar Sumatera sudah terpetakan dengan baik. Akan tetapi, Sesar Sumatera yang besar ini juga memiliki cabang-cabang di sepanjang jalurnya, yang sebagian belum teridentifikasi dengan baik, salah satunya yang menyebabkan gempa di Pidie Jaya.
      Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan ialah memetakan dengan baik semua sumber gempa (sesar aktif) baik di darat maupun di laut di seluruh wilayah Indonesia. Budaya preventif atau pencegahan daripada membangun kembali seperti ini sudah banyak diterapkan di negara-negara maju, tetapi belum banyak diaplikasikan di Indonesia. Padahal, investasi untuk pencegahan ini mungkin akan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan untuk membangun kembali. Pemetaan sesar aktif bisa dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai data, baik data permukaan maupun bawah permukaan.
      Ketika gempa terjadi, pergerakan sesar akan menimbulkan perubahan bentuk permukaan bumi yang khas. Dengan mengenali bentukan-bentukan permukaan bumi ini kita akan mampu mengenali lokasi adanya sesar aktif di suatu wilayah. Penelitian patahan aktif di Indonesia sangat menantang dan tidak mudah. Karena curah hujan yang tinggi, bentukan deformasi permukaan bumi akan cepat terkikis dan sulit dikenali. Penelitian sesar aktif di Indonesia masih dan terus akan dilakukan. Hal ini penting dilakukan untuk melengkapi data-data yang sudah ada untuk merevisi peta acuan gempa bumi di Indonesia.
      Catatan sejarah gempa bumi di sepanjang patahan Sumatera menunjukkan bahwa aktivitas patahan menghambat retaknya patahan yang lalu dan cenderung mengatur dimensi retakan akan datang.
      Peta dari zona patahan aktif di Sumatera telah dikonstruksi cukup memadai untuk digunakan dalam pendugaan resiko gempa bumi. Telah terbentuk struktur geologi dari hasil rekahan gempa bumi masa lalu dan kemungkinan akan mempengaruhi dimensi rekahan ke depan. Pada patahan Sumatera dextral, laju geser geologi telah ditentukan di lokasi terpilih untuk memeriksa model kinematik saat ini dan digunakan dalam mengestimasi interval gempa bumi yang telah terjadi. Berbagai patahan dan pendugaan resiko gempa dapat berkembang tergantung pada pengetahuan patahan aktif yang berada di suatu wilayah.
      Pemetaan dari rekahan patahan gempa di permukaan bertujuan untuk mendokumentasi lokasi rekahan patahan di permukaan dan juga fenomena alam ikutannya, seperti amblasan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah yang dipicu oleh goncangan. Begitupun dalam meneliti hubungan efek kerusakan yang terjadi dengan lokasi jalur patahan gempa.
     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DENSITAS BATUAN DAN MINERAL